Tina Wiryawati Coba Hilangkan Ketergantungan Petani Kuningan Terhadap Pupuk Non Organik

- 14 April 2024, 15:15 WIB
Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, mendorong para petani di salah satu daerah pemilihannya, Kabupaten Kuningan, untuk melepaskan ketergantungan terhadap pupuk non organik.*
Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, mendorong para petani di salah satu daerah pemilihannya, Kabupaten Kuningan, untuk melepaskan ketergantungan terhadap pupuk non organik.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Petani Indonesia begitu ketergantungan terhadap pemakaian pupuk non organik arau pupuk yang diproduksi secara kimiawi, dalam bercocok tanam, hingga dikala mengalami kelangkaan membuat lesu hasil pertaniannya.

Masalah tersebut coba ditangani oleh Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dirinya mendorong para petani di salah satu daerah pemilihannya, Kabupaten Kuningan.

Baru-baru ini, sembari menyapa konstituen bersilaturahmi pada momen Syawalan Idul Fitri 1445 H, Tina Wiryawati mengunjungi kelompok wanita tani (KWT) Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Iran vs Israel Bertempur, lah kok Inggris Turut Campur Kerahkan Jet Tempur, Ada Apa dengan Dunia…

Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat itu kepada KWT Desa Puncak, menyosialisasikan tentang manfaat penggunaan pupuk nitrogen organik cair yang dapat dibuat sendiri untuk meningkatkan produktivitas pertanian, di sela sesi giat pendidikan politik, bertempat di Joglo Wanariksa Puncak.

Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini juga mengundang salah seorang penyuluh pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Susanti, untuk membahas bersama tentang keunggulan pupuk organik cair yang dapat dibuat dengan bahan sederhana.

"Anggota KWT bisa berinovasi menggunakan pupuk organik cair buatan sendiri bagi tanaman pertanian yang sedang diolahnya," kata Tina. Ini dilakukan di tengah mahalnya pupuk kimia dan tidak jarang terjadi kelangkaan.

Baca Juga: Wah Gawat! Iran Serang Israel Tanda-tanda Perang Dunia 3 alias WW III Ungkap Pakar Krisis Global

Sementara, Petugas PPL di lapangan telah membuktikan bahwa pupuk organik cair buatan yang lebih baik daripada pupuk urea buatan pabrik. “Kami telah mencobanya di tanaman pertanian yang dikembangkan oleh beberapa KWT di Kabupaten Kuningan, dan hasilnya bagus,” ungkap Susanti.

Menurutnya, beberapa keuntungan pupuk nitrogen cair yang dia buat sendiri adalah hasil pertanian yang lebih baik, tanaman menjadi lebih tahan hama, tanah lebih menyuburkan, dan penggunaan yang lebih hemat.

Ditambahkan Kepala Desa Puncak, Mustopa, dirinya membenarkan hal itu. Disampaikannya, anggota kelompok wanita tani di desanya telah mencoba membuat pupuk organik cair buatan sendiri sejak dua tahun terakhir.

Baca Juga: Komunikasi Gerindra dengan PDIP Baik, Harus Terdapat Rekonsiliasi Antara Kedua Pihak

"Alhamdulillah, bimbingan petugas PPL di Desa Puncak menunjukkan hasil yang bagus," tuturnya.

“Tapi kita masih perlu memberi tahu petani lainnya tentang keunggulan pupuk ini,” sambungnya.

Ia juga berterima kasih kepada Tina Wiryawati, anggota legislatif dari DPRD Provinsi Jabar, yang telah membantu memperkuat anggota KWT di desanya ini.

Baca Juga: KDM Ungkap Mitos Koin Tolak Bala Jembatan Sewo Indramayu; Tabir Keberuntungan dan Tantangan Risiko Kecelakaan

Untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal, Tina Wiryawati menyatakan kesiapannya akan terus memperluas dan mengembangkan hasil pertanian Kabupaten Kuningan menjadi produk olahan UMKM.

Dan, di Joglo Wanariksa Puncak, akan diselenggarakan berbagai pelatihan ekonomi kreatif masyarakat bagi masyarakat usia muda hingga orang tua.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah