Menjelang Imlek, Aneka Masakan Disajikan di Meja Sembahyangan, Apa Saja dan Maknanya?

- 29 Januari 2022, 18:52 WIB
Makanan Sebelum Imlek
Makanan Sebelum Imlek /Arif Rohidin/

KUNINGANTALK- Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, seminggu atau beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, digelar Meja Sembahyang berisi aneka masakan dan buah buahan.
Biasanya di atas meja sembahyangan ada foto dari leluhur mereka dan ada dua batang tebu yang di tempatkan kiri dan kanan.
“Dua batang tebu itu harus berdiri tegak dan diupayakan tidak boleh jatuh. Jika batang tebu ada yang jatuh maka akan memberikan pertanda,” ungkap Budayawan Tionghoa Cirebon, Jeremy Huang, Sabtu (29/1/2022).
Jeremy menambahkan biasanya jika batang tebu yang kanan jatuh artinya ada anggota keluarga yang pria yang akan meninggal.
Jika batang tebu yang kiri yang jatuh berarti ada anggota keluarga yang meninggal.
Pengalaman ini pernah dialami Mayor Tan Tjien Kie seorang warga Tionghoa Cirebon dan konglomerat karena punya pabrik gula dan kebon tebu sampai Kuningan pada tahun 1850-1919.
Sewaktu waktu Mayor Tan Tjien Kie sembahyang malam Tahun baru Imlek.
Konon kata anaknya Mayor Tan Tjien Kie yang bernama Tan Gin Han melihat batang tebu yang kanan selalu jatuh ke kanan tandanya bahwa anggota keluarga pria akan meninggal.
Dua hari setelah malam sembahyang imlek, mayor Tan Tjien kie meninggal.
Batang tebu di meja sembahyang memiliki arti semakin panjang batang tebu itu, maka umur kehidupan juga kian panjang.

Baca Juga: Jelang Imlek Buah Nanas dan Semangka Banyak ada di Meja Sembahyang, Apa Artinya dalam Hong Shui dan Feng Shui?
Dalam bahasa Mandarin, filosofi tersebut dikenal dengan sebutan Ciek Ciek Shiang Shiang, yang artinya setiap ruas yang ada pada tebu melambangkan tahapan di kehidupan manusia
Aneka masakan di meja sembahyang sebelum malam Imlek:
1.    Nasi ditempatkan di mangkuk kecil sesuai dengan jumlah foto dari leluhur yang dipasang di meja sembahyang.
Jika foto leluhur ada 10 orang, maka mangkuknya ada sepuluh.Nasi melambangkan air karena warnanya putih.

Ikan Gurame
Ikan Gurame

2.    Ikan Bandeng atau Gurami
Adapun ikan Bandeng atau Ikan Gurami dihubungkan sebagai perlambang rejeki karena dalam logat mandarin. Kata ikan sama bunyinya dengan kata Yu yang berarti rejeki, Bandeng atau Gurami itu ikan. Artinya memiliki harapan supaya setiap tahun ada lebihnya uang atau rejeki
3.    Mie
Menyajikan mie di meja sembahyangan memiliki arti harapan untuk panjang umur.

Baca Juga: Polresta Cirebon Sweeping Markas LSM GMBI di Desa Sitiwinangun, Amankan Beberapa Orang dan Angkut Enam Motor
4.    Ayam atau Bebek.
Ayam atau bebek menjadi simbol udara yang memiliki arti kesetiaan dan ketaatan.
Makanya sajian ayam atau bebek utuh selalu hadir saat Imlek.
Ayam dan bebek ini juga pasti disajikan secara utuh dengan harapan keluarga yang memakannya akan menjadi keluarga yang utuh dan bahagia selalu.
5.    Telor yang dimasak dengan kecap asin dan teh.
Sajian yang paling khas ini juga tidak pernah absen saat Imlek.
Telur yang direbus dengan kecap asin dan teh ini punya rasa unik.
Rasanya mirip dengan telur coklat yang punya rasa manis dan gurih ini enak banget walaupun cuma dicemilin aja.
Tapi tahu nggak sih kalau ternyata telur teh ini punya arti khusus? Teh telur ini dipercaya akan mendatangkan kesuburan.

Baca Juga: Jadwal Kereta Api Melintas dan Berangkat Malam Hari dari Stasiun Cirebon ke Jakarta, Sabtu 29 Januari 2022
6.    Kue Mangkok
Kue mangkok warna merah ini juga akan kamu lihat selama perayaan Imlek.
Kue mangkok ini akan berdampingan dengan kue keranjang.
Kue mangkok warna merah ini melambangkan rezeki yang akan selalu mekar sepanjang tahun.
Diharapkan tahun baru akan memberikan rezeki baru yang berlimpah dan tak terputus sepanjang tahun.
Selain kue mangkok masih ada kue-kue Imlek lain yang ikut meramaikan Imlek.

Kue Keranjang
Kue Keranjang

7.    Kue Keranjang
Kue Keranjang atau nama mandarinnya Nian Gao selalu ada di meja sembahyang malam menjelang imlek.
 Kue keranjang atau Nian Gao, kata Nian sendiri berati tahun dan Gao berarti kue (糕) dan juga terdengar seperti kata tinggi (高), oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat.
Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran.
Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah.
Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkuk berwarna merah di bagian atasnya.
Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkuk.

Baca Juga: Makam Tua Ratusan Tahun Tanpa Pusara di Ciawigebang, Tempat ‘Nyarang’ Hujan, Pernah Ada Penampakan Kuda Zebra
8.    Kue Lapis legit
Sama seperti kue mangkok dan kue keranjang, lapis legit juga melambangkan rejeki yang belimpah. Lapis legit ini diharapkan bisa memberikan rejeki berlapis-lapis di tahun baru.
Sementara itu warna buah-buahan yang disajikan di meja sembahyang harus mewakili 5 unsur yaitu air, api, tanah, kayu dan logam.
Warna merah melambangkan api, coklat melambangkan tanah, putih atau hitam melambangkan air, hijau melambangkan kayu, kuning melambangkan logam.
Buah naga merah melambangkan warna merah, sawo atau melambangkan warna coklat.
Semangka melambangkan warna hijau, pear(pir) putih melambangkan warna putih, jeruk santang melambangkan warna kuning atau orange melambangkan logam.
Makanan yang di sajikan di meja sembahyang  juga yang disajikan menjadi hidangan masakan malam Imlek. ***

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah