Ganjar di Kuningan Pinta Generasi Muda Prioritaskan Pendidikan; Khawatir Konflik Kepentingan Kampanye

- 28 Januari 2024, 13:57 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat doorstop dengan wartawan dalam acara Kampanye Akbar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024.*
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat doorstop dengan wartawan dalam acara Kampanye Akbar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 sampaikan pesan kepada Gen Z dan Gen Milenial Kabupaten Kuningan, bahwa Indonesia akan lebih baik jika generasi muda memprioritaskan pendidikan.

"Menurut saya, anak-anak yang memprioritaskan pendidikan ini membuat kita punya semangat yang tinggi. Indonesia akan lebih baik kalau anak mudanya punya perhatian lebih terhadap pendidikan," ungkap Capres Ganjar Pranowo di Saung Gunung, jalan raya Kuningan – Cirebon, Sabtu 27 Januari 2024.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Indonesia vs Australia di Piala Asia: Sayap Membentang Garuda di 16 Besar

Sebaliknya, Capres nomor urut tiga ini menyatakan jika Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden akan sangat memprihatinkan anak-anak muda yang hebat dan berbakat, terutama bagi mereka yang tidak bisa mendapatkan pendidikan tinggi.

Selain itu, ia menekankan bahwa peran guru harus didukung dengan memberikan kompensasi yang layak untuk mereka, sehingga bonus demografi dapat diurus dengan baik.

“Ganjar – Mahfud MD, Insya Allah sudah menyiapkan tim teknis untuk meyakinkan bahwa seluruh data pendidikan dan kesehatan benar adanya, dan bahwa seluruh persiapan perencanaan pembangunan insya Allah akan tepat sasaran, termasuk bantuan sosial yang tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan. Bahwa saat ini data kesehatan dan pendidikan kita relatif lebih baik secara teknis,” katanya.

Baca Juga: Panwaslu Jalaksana Tertibkan 276 APK Melanggar; Terlalu Ada Caleg Pasang Alat Peraga Kampanye di Kantor Polsek

Lebih lanjut dikatakannya, untuk membangun kedua sektor tersebut, pasangan Ganjar - Mahfud MD akan berusaha membuat rencana yang didasarkan pada data pendidikan dan kesehatan

Ganjar menekankan betapa pentingnya bagi para orang tua untuk menghindari pernikahan dini agar memiliki bayi yang sehat atau tidak stunting, khususnya untuk sektor kesehatan.

Untuk alasan apa menikah terlalu dini dilarang? Spesifik untuk kelompok perempuan, karena mereka tidak siap secara fisik maupun mental.

Baca Juga: Milad ke-43 UMY Buka Era Baru Semangat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ‘Breaking The Barriers’

"Anak-anak perempuan kita siapkan untuk sejajar dengan laki-laki, mulai dengan pendidikan yang baik agar mereka juga bisa sekolah yang tinggi sama seperti laki-laki, agar mereka juga bisa mendapatkan posisi yang lebih baik (di dunia karir atau bisnis)," ujarnya.

Ganjar Khawatir Konflik Kepentingan

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 ditemui saat kampanye di lapangan sepakbola Purabaya, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Sabtu 27 Januari 2024, ungkap kekhawatiran terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) atas pernyataan bahwa Presiden dapat berkampanye dalam Pemilu 2024.

“Saya kira agak berbahaya jika dilakukan meskipun bisa saja karena secara hukum itu diperbolehkan dan itu menjadi perdebatan. Maka, kata KPU (Komisi Pemilihan Umum) orang yang incumbent harus ijin kepada dirinya sendiri, itulah namanya conflict of interest,” kata Ganjar.

Baca Juga: Di Cirebon, Ganjar Pranowo Panggil Komisioner Bawaslu ke Atas Panggung Beri Pelajaran Begini ke Mahasiswa UMC

Ganjar melihat betapa sulitnya mengembalikan netralitas kepada mereka yang mungkin menyalahgunakan wewenang jabatan, seperti anggota TNI, Polri, ASN, kepala daerah, dan presiden.

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Pasal 299 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu memungkinkan presiden untuk berkampanye.

Baca Juga: Pertamina Pasok Penyediaan BBM dan Pelumas Polda Banten

Selain itu, Pasal 281 menetapkan bahwa kampanye pemilu yang melibatkan presiden dan wakil presiden harus mematuhi beberapa persyaratan, termasuk tidak menggunakan fasilitas jabatan selain fasilitas pengamanan, dan menjalani cuti di luar tanggungan negara.

“Saya kira aturannya sudah ada, tetapi itu tidak salah karena pasalnya berlapis. Kalau dia incumbent maka boleh, kalau tidak, saya kira netralitas menjadi penting," tegas Ganjar.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Akhir Pekan CSB XXI Cirebon, Saksikan Pemukiman Setan ‘Horor Berbobot Bikin Jantung Mau Copot’

Bahwa, Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan kepala daerah harus tetap netral dalam Pemilu.

"Karena pernyataan beliau sebelumnya semua harus netral, termasuk kepala daerah, maka menurut saya pernyataan pertama harus lebih pas untuk diterapkan. Pernyataan kedua, menurut saya, harus dikoreksi karena kita mempertaruhkan demokrasi ini dengan potensi intervensi dari mereka yang memegang kekuasaan," tandasnya.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah