KDM Memang Luar Biasa, Pekerjanya Dipalak dan Dibacok Preman, eh Istri si Pelaku Malah Dikasih Modal Usaha

28 Maret 2024, 01:14 WIB
Kang Dedi Mulyadi memberikan bantuan modal usaha kepada istri preman pelaku pemalakan dan pembacokan terhadap pekerja proyek KDM di Jembatan Cihambulu.* /PR Kuningan/KDM

PR KUNINGAN — Unik memang Kang Dedi Mulyadi ini begitu luar biasa. Baru-baru ini KDM memburu preman yang memalak bahkan membacok orang yang dipekerjakan politisi Gerindra dalam perbaikan bangunan Jembatan Cihambulu, di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Masih misteri keberadaan preman pelaku pemalakan dan pembacokan terhadap pekerja Jembatan Cihambulu yang merupakan proyek pribagi KDM sang mantan Bupati Purwakarta dua periode. Setelah kasus ini menjadi viral, si preman diduga kabur, karena saat Kang Dedi Mulyadi menyambangi rumahnya cuma bertemu istri pelaku saja.

Diketahui, Kang Dedi Mulyadi menyumbangkan dana pribadi untuk memperbaiki Jembatan Cihambulu yang sudah rusak selama enam tahun, padahal keberadaan jembatan ini penting karena menghubungkan Purwakarta dengan Subang.

Baca Juga: Persidangan Gugatan PHPU Tim Hukum Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN Digabungkan Mahkamah Konstitusi

Hanya saja, lantaran ulah tindakan premanisme yang meresahkan karyawan KDM, pekerjaan perbaikan Jembatan Cihambulu sempat tersendat.

Di belakang jembatan, rumah pelaku ditemukan oleh Kang Dedi Mulyadi. Di tempat itu, ia bertemu dengan Eneng, istri pelaku. Ternyata, pelaku Arifin yang disapa Ipin oleh warga setempat, baru saja keluar dari penjara menjalani hukuman empat tahun atas kasus narkoba.

Kepada Eneng, KDM menanyakan keberadaan suaminya. Dijawab Eneng, "Setelah kejadian sampai sekarang tiga hari belum pulang lagi ke rumah."

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Masih Kejar Buronan Pembacok Pekerjanya, KDM Terkejut Harus Juga Menindak Kasus Narkoba

Eneng mengatakan bahwa suaminya belum mendapatkan pekerjaan sejak keluar dari penjara. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Eneng membuka warung dengan penghasilan bersih antara 30 dan 50 ribu Rupiah setiap harinya.

Dia menggunakan uang hasil jualan untuk membeli makanan bagi ibunya dan dua adik perempuannya yang sekarang tinggal bersamanya.

Eneng mengatakan dia tidak pernah ikut campur dengan uang yang diberi suaminya, karena dia selalu dimarahi jika ditanya dari mana uang itu berasal.

Baca Juga: Gagal SNBP? Daftar Melalui Link UTBK SNBT 2024, Simak Cara Dan Materi Tesnya Disini

Oleh pelaku, Eneng suka dikasih uang Rp100 ribu tapi tidak rutin setiap hari. Maka, untuk menambal kebutuhan sehari-harinya didapat dari keuntungan warung.

Saat ini, keberadaan Ipin masih menjadi misteri. Bahkan setelah kejadian, Eneng mengatakan dia tidak dapat menghubungi nomor telepon suaminya.

"Aa (Ipin) cepat pulang, segera selesaikan masalahnya sama Pak Dedi dan Pak Lurah," Eneng pun berkata demikian.

Baca Juga: WOW: Harga Emas Hari Ini Melesat Naik

Sementara itu, Kang Dedi Mulyadi berharap Ipin segera balik dan menjalani proses hukum di kepolisian karena dia telah dilaporkan. Namun, KDM tetap bersedia memberi maaf asalkan Ipin dapat berjanji untuk tidak melakukan keonaran lagi.

Mendengar keluh lirih kehidupan Eneng, lantas Kang Dedi Mulyadi memberikan sebuah amplop berisi uang. "Kan sekarang suami gak ada jangan sampai berbuat kriminal lagi, suruh pulang, warungnya saya beri bantuan modal. Jangan berbuat kriminal lagi kan sudah ada bantuan modal," tegas KDM.

Baca Juga: Pemain Persib Berdarah Kuningan Dipanggil Timnas Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dilaga Vietnam vs Indonesia

Ia ingin agar Ipin dapat membantu istrinya berjualan tanpa mengganggu proyek atau membuat keonaran yang mengarah pada tindakan hukum.

"Sekarang terpenting pulang, minta maaf jangan sekali-kali lagi, proyek siapapun tidak boleh diganggu," pungkas KDM.***

Editor: Erix Exvrayanto

Tags

Terkini

Terpopuler