Network
PR KUNINGAN — Tahun ini, Pemerintah Republik Indonesia menyiapkan penerimaan CASN sebanyak 2,3 juta formasi, termasuk formasi CPNS dan PPPK 2024. Dan, terdapat formasi untuk “fresh graduate” atau lulusan baru.
Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, menyatakan bahwa kuota fresh graduate tahun ini mencapai 690.822 formasi, jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya hanya 6.000 atau 10.000.
Pada Rabu, 17 April 2024, Azwar menyatakan, "Kami membutuhkan kurang lebih 600 ribu fresh graduate. Anak-anak muda yang nanti akan ikut tes seleksi terbuka, transparan."
Baca Juga: Hasil Liga Champions Leg 2 Dortmund vs Atletico Madrid dan Barcelona vs PSG, Comeback Dramatis!
Selain itu, Azwar menjamin bahwa pengisian formasi akan dilakukan melalui seleksi yang terbuka dan transparan, menghilangkan jalur titipan orang dalam.
"Tidak ada lagi istilah orang dalam. Tidak ada lagi istilah ASDP, anak, saudara, dan ponakan, karena di situ semua sistemnya CAT," katanya.
Selain itu, Azwar menyatakan bahwa tidak ada lagi alasan untuk menentang penempatan CPNS di IKN karena 200 ribu dari 600 ribu akan langsung ditempatkan di sana.
Baca Juga: Jelang Putusan Sidang MK Sengketa Pilpres, Timnas AMIN Taruh Harapan ini Kepada Hakim
Dia menyatakan, "Bapak Presiden (Jokowi) memerintahkan kami mempersiapkan dari 600 ribu ada 200 ribu ASN yang akan masuk ke IKN. Jadi sejak dia daftar, dia langsung ngisi akan ke IKN."
Kritik dari Fresh Graduate
Banyaknya formasi untuk fresh graduate ini merupakan respons atas kritik dari para fresh graduate.
Baca Juga: Tasyakuran Pejabat Pemkab Kuningan dan Pedagang Jelang Relokasi PKL ke Puspa Siliwangi
Azwar menyatakan, "Saya dikomplain oleh fresh graduate. Pak Menteri, memang republik ini republik honorer?” katanya. "Padahal kami anak-anak baru lulus, siap mengabdi kepada bangsa, kapan kami diberi formasi?"
Proses seleksi CPNS dipastikan akan sangat ketat. Peserta baru harus memenuhi kriteria yang dibutuhkan, termasuk kemampuan multitasking.
Baca Juga: WOW: Harga Emas Hari Ini Merangkak Naik
"Syaratnya sangat ketat. Mereka yang punya multitasking dan seterusnya," katanya.***
