Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan dalam pernyataan televisi yang disiarkan Aljazeera pada Minggu 14 April 2024, "Iran meluncurkan UAV dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel."
Dia menyatakan bahwa mereka bekerja sama erat dengan Amerika Serikat dan mitra kami di kawasan untuk melawan peluncuran tersebut dan mencegatnya.
Dalam reaksi terhadap ancaman tersebut, penjajah Israel memperingatkan Iran bahwa serangan balasan terhadap wilayah pendudukan akan meningkatkan tensi konflik dan berpotensi memicu perang terbuka.
Amerika Serikat, sekutu penjajah Israel, juga mengingatkan Iran bahwa serangan Israel akan memiliki konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Presiden Joe Biden dari Amerika Serikat bahkan bersumpah akan terus mendukung penjajah Israel.
Andrienne Watson, juru bicara National Security Council Amerika Serikat, menyatakan bahwa Presiden Joe Biden terus berkomunikasi dengan otoritas penjajah Irael dan terus memberikan pembaruan tentang pasukan keamanan yang berada di Timur Tengah.
Pada Jumat, 12 April 2024, intelijen AS memperingatkan penjajah Israel bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan balasan atas serangan kosulatnya di Siria. Sumber Washington Post mengatakan bahwa mereka memperkirakan bahwa Iran akan melakukan serangan dalam waktu 48 jam.***