Dermawannya Kang Dedi Mulyadi Tebusin Ijazah SMK Pegi Setiawan yang Tertahan 8 Tahun; Apa Kaitan Vina Cirebon?

- 16 Juni 2024, 11:47 WIB
Kang Dedi Mulyadi menebus Ijazah SMK Pegi Setiawan Cianjur korban cocokologi netizen yang dituding sebagai tersangka DPO kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.*
Kang Dedi Mulyadi menebus Ijazah SMK Pegi Setiawan Cianjur korban cocokologi netizen yang dituding sebagai tersangka DPO kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto/

Pegi Setiawan Cianjur bisa dikatakan sebagai korban “cocokologi” netizen viral di media sosial. Lantaran adanya kesamaan nama dengan orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

KDM Tebus Ijazah Pegi

Tentang pertemuan antara KDM dengan Pegi Setiawan Cianjur beserta keluarganya ini terunggah dalam video YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel—dicuplik Pikiran Rakyat Kuningan, Minggu 16 Juni 2024, terungkap bawah Pegi adalah anak pertama dari pasangan Cecep dan Elis, dan mereka dibesarkan di Cianjur. Tidak pernah pergi ke Cirebon, atau tempat kejadian perkara kematian Vina dan Eky.

Baca Juga: Fakta Menarik Laga Pembuka Grup B Spanyol vs Kroasia, Klik di Sini 2 Link Live Streaming Euro 2024 Gratis

KDM meminta Pegi Setiawan menunjukkan semua dokumen yang dia miliki, mulai dari akta kelahiran hingga ijazah sekolah, agar semua terlihat jelas. Akta tertulis Pegi Setiawan menunjukkan bahwa seorang perempuan bukan laki-laki. Dikatakan bahwa ini terjadi karena kesalahan teknis.

Sementara ijazah tidak berbeda. Pegi Setiawan tidak memegang ijazah SMK karena masih memiliki tunggakan sekolah yang harus dibayar.

Pegi Setiawan menyatakan bahwa dia lulus dari SMK Al Hasyimiyah pada tahun 2016 dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Sehubungan dengan geng motor, Pegi Setiawan mengaku sempat menjadi anggota Moonraker, tetapi ia pertama kali bergabung tahun 2017. Saat dia masih di sekolah, dia ditolak masuk Moonraker. Baru setelah lulus tahun 2017, dia diterima.

Pegi Setiawan tertarik untuk bergabung dengan Moonraker karena dia pikir ada banyak hal baik yang dilakukan oleh klub motor tersebut. Namun, meskipun tergabung dalam kelompok motor Moonraker, Pegi Setiawan mengaku dia tidak memiliki motor. Selama kegiatannya, ia hanya dibonceng temannya.

“Motor gak punya, karena banyak yang gak punya motor masuk. Jadi ikut bonceng sama teman. Kalau disini moonraker banyak kegiatan positif, kalau puasa sering berbagi takjil. Gak pernah ada konflik. Gak pernah ke luar kota paling sekitaran Cianjur saja,” katanya.

Baca Juga: Setelah Baliho, Kini Petisi Dukungan Calon Bupati Kuningan Rana Suparman Terpasang di Maleber

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah