Tagar Baru ‘longCOVID’ WHO, Masihkah Covid Hari Ini Masalah Buat Lo?

23 Juli 2022, 19:12 WIB
Pernyataan WHO tentang 'longCOVID" yang semakna dengan istilah ‘Post COVID-19 condition’. /akun twitter World Health Organization (WHO), Selasa, 18 Juli 2022


KUNINGANTALK - Tagar ‘longCOVID’ disebarkan World Health Organization (WHO) dalam tulisan berwarna merah.

Covid hari ini, belum bisa dianggap sepele, sebab tagar peringatan ‘longCOVID’ WHO diberi kalimat tambahan, “Covid 19 is continuing to spread.”

Organisasi internasional yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, masih menggaungkan pentingnya vaksin.

Jika peringatan WHO, Selasa, 18 Juli 2022, mengenai Covid 19 yang masih terus menyebar merupakan masalah buat Lo, maka rekomendasi WHO patut ditindaklanjuti.

Cuitan WHO berbunyi, “Getting vaccinated against #COVID19 protects you from the risk of hospitalization, serious disease, and death.”

Baca Juga: IPB University Adakan ToT Supervisor Sosial Sulawesi Barat, Bekasi, dan Yogyakarta


Rekomendasi WHO bermakna bahwa mendapatkan vaksinasi Covid 19 melindungi Anda dari risiko rawat inap, penyakit serius, dan kematian.

Di sinilah WHO menyebutkan istilah ‘longCOVID’ yang dijadikan sebagai tagar peringatan tentang masih merebaknya Covid hingga waktu yang tak bisa dipastikan.

Dengan mendapatkan suntikan vaksin, menurut WHO, “It may also help protect you from #LongCOVID,”

Bagi WHO, suntikan vaksin juga dapat membantu melindungi Anda dari #LongCOVID.

WHO masih gencar mengkampanyekan atau merekomendasikan secara ketat, pada dosis vaksin yang sudah ditentukan.

“ Your health is precious. Get all your recommended doses as soon as you can,” demikian tambahan cuitan WHO.

Menurut WHO, kesehatan Anda sangat berharga. Dapatkan semua dosis yang direkomendasikan sesegera mungkin.

Baca Juga: Sosialisasi Data Desa Presisi Kabupaten Blora, Jawa Tengah Bersama IPB University

Lalu apa yang dimaksud dengan ‘longCOVID’?

Istilah ini sudah dipublikasikan dalam situs WHO, yang semakna dengan istilah‘Post COVID-19 condition’.

Dilansir dari who.int/news, Kamis,16 Desember 2021, terdapat frasa ‘Post COVID-19 condition’ yang ditujukan kepada mereka yang pernah memiliki riwayat positif Covid 19.

Dalam deskripsi situs WHO itu dijelaskan bahwa orang dengan kondisi pasca COVID-19, juga dikenal sebagai ‘longCOVID’, mungkin mengalami kesulitan melaksanakan fungsi-fungsi fisik atau tugas fisik dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi pasca COVID-19 dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau pekerjaan rumah tangga.

Pada situs tersebut, terbaca adanya sebelas pertanyaan dan tersedia pula jawaban mengenai apa itu ‘Post COVID-19 condition’.

Menurut WHO, kebanyakan orang yang terjangkit COVID-19 bisa pulih sepenuhnya, tetapi bukti saat ini menunjukkan sekitar 10% -20% orang tersebut mengalami berbagai efek jangka menengah dan panjang setelah mereka pulih dari penyakit awal mereka.

Baca Juga: IPB University dan Universitas Sulawesi Barat adakan ToT Data Desa Presisi

Efek jangka menengah dan panjang ini secara kolektif dikenal sebagai kondisi pasca COVID-19 atau ‘longCOVID’.

Rubrik atau kolom tanya jawab yang ditunjukan WHO, diharapkan membantu untuk lebih memahami tentang kondisi pasca COVID-19, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda.
WHO sendiri telah mendefinisikan tentang ‘Kondisi pasca COVID-19’, sebagai penyakit yang terjadi pada orang yang memiliki riwayat atau terkonfirmasi menderita infeksi SARS-CoV-2.

Biasanya terjadi dalam waktu tiga bulan sejak awal terjangkit COVID-19, dengan gejala dan efek yang berlangsung setidaknya selama dua bulan.
Uniknya menurut WHO, gejala dan efek kondisi pasca COVID-19 tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif.

Inilah-inilah tanda-tanda ‘longCovid’ itu yakni: kelelahan; sesak napas atau kesulitan bernapas; masalah memori; konsentrasi, atau gangguan tidur; batuk terus menerus; sakit dada; kesulitan berbicara; nyeri otot; kehilangan penciuman terhadap bau bauan atau pengecapan rasa, depresi atau kecemasan; dan demam.

Bila tidak mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas dan juga bukan orang yang pernah terjangkit COVID 19, tidak berarti ‘longCOVID’ bukan masalah buat Lo. Prokes masih tetap penting.

Rekomendasi WHO yakni menjaga kesehatan harus diprioritaskan dan berada di nomor teratas. ***

Editor: E. Suparman

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler