PR KUNINGAN — Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa gagasan perang melawan terorisme bukan berarti tentara Israel harus membumihanguskan Jalur Gaza atau menyerang penduduk sipil Palestina tanpa pandang bulu hingga menimbulkan korban dari kalangan anak-anak dan ibu.
Emmanuel Macron menegaskan pada Rabu, 20 Desember 2023 waktu Paris, bahwa posisi negaranya, Prancis tetap sama sejak konflik di Timur Tengah lalu.
Baca Juga: Kembali Meroket, Cek Disini Harga Emas Naik Signifikan
Presiden Prancis, di sisi lain, menegaskan bahwa Israel berhak untuk melindungi dirinya sendiri melawan Hamas, kelompok Palestina yang diduga sebagai teroris.
“Kita tidak bisa membiarkan gagasan bahwa memerangi terorisme secara efisien berarti membumihanguskan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu dan menimbulkan korban dari kalangan sipil,” kata Emmanuel Macron kepada stasiun televisi Prancis France 5, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kampung Berseri Astra di Gunung Manik Kuningan, Wujud Prestasi Pengabdian UMC
“Israel harus mengakhiri respons ini karena tidak pantas dan semua nyawa penting,” tandasnya lagi menegaskan.
Diketahu, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dan melukai 52.586 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong.
Baca Juga: Wajib Tahu! Bunga Ringan, Inilah Syarat Pinjaman BRI Agar Disetujui
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Datang ke Kuningan, 4 Kecamatan ini ‘Diguyur’ Air Bersih
Serangan terus menerus Israel juga menyebabkan kerusakan di Gaza; setengah dari perumahan di pesisir hancur atau rusak, dan hampir dua juta orang harus mengungsi karena kekurangan makanan dan air bersih.
Serangan Hamas menewaskan hampir 1.200 warga Israel, dan kelompok Palestina itu masih menyandera hampir 130 orang lagi.***