Maka ditukaskannya, butuj adanya pelacakan serius hingga penumpasan seluruh konten judi online secara sistematis dan komprehensif.
Diingatkan pula oleh Cak Imin, tentang betapa penting melakukan pembenahan pada setiap celah yang masih terbuka disusupi judi online.
Baca Juga: Berapa Gaji Pantarlih di Pilkada 2024? Cek Rincian Lengkapnya hingga Tugas-Tugasnya
"Jadi, nggak cukup hanya memburu penggunanya, mereka nggak mungkin berjudi kalau tidak ada wadahnya. Justru yang paling penting itu memberantas kontennya, websitenya, juga bandarnya," ujarnya.
Di keterangan serupa, eks Cawapres Koalisi Perubahan itu juga mengapresiasi kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), yang telah mendedahkan temuan mengenai keterlibatan 1.000 lebih wakil rakyat di lembaga legislatif DPR hingga DPRD terhadap judi online.
Temuan itu, menurut Cak Imin tak lain adalah peringatan bersama bagi seluruh pihak, terutama pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan.
"Betapa judi online ternyata sudah masuk ke semua lini instansi. Saya apresiasi PPATK, dan memang harus diungkap semua, siapa saja yang jadi korban judi online, siapa bandarnya, lokasinya di mana," tutur dia.
Puluhan Ribu Anak Terpapar Judi Online
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online, Hadi Tjahjanto mengungkapkan adanya 80.000 anak di Bawah usia 10 tahun yang terpapar aktivitas judi online.
Jumlah itu, kata Hadi, mencakup 2 persen dari total keseluruhan pemain judi online.