Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., mengemukakan, Gerdal OPT menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan. Tujuan dari program ini adalah untuk mengontrol populasi OPT yang dapat mengganggu produktivitas pertanian di Kabupaten Kuningan, sehingga produksi dan ketahanan pangan dapat meningkat.
Baca Juga: Tanggapi Masalah Eceng Gondok DTW Waduk Darma, Begini Ungkap PT Jaswita Jabar dan DPP Kuningan
"Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan POPT periode 1-15 April 2024 di Kabupaten Kuningan menunjukkan, bahwa luas areal pertanaman padi 20.867 Ha. Dengan varietas antara lain IR 64, Way APO Buru, Inpari, Mekongga, Ciherang, Hibrida Mapan-05," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, umur tanaman berubah dari satu hari setelah tanam hingga panen. Dominan umur 20-100 HST. Untuk serangan OPT, tanaman padi utama yang ditemukan di Kabupaten Kuningan adalah penggerek batang padi dengan luas tambah serangan (LTS) 3 ha kategori ringan, luas keadaan serangan 25 ha kategori ringan, luas terancam/waspada 204 ha, dan luas pengendalian 31 ha. Tikus dengan luas sisa serangan 4 ha. Hawar daun bakteri dengan LTS 11 ha, sedangkan luas keadaan serangan 34 ha kategori ringan, luas terancam/waspada 153 ha.
Untuk memastikan produksi padi Kabupaten Kuningan aman dari hama penyakit wereng coklat dan hama lainnya, Diskatan telah menerapkan program OPT Gerdal yang optimistis. "Alhamdulillah hari ini kita melakukan Gerdal OPT.
“Kita berupaya semaksimal mungkin, dan tentunya Gerdal ini kita lakukan dengan menerapkan/mengaplikasikan teknologi yang berpedoman pada prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu budidaya tanaman sehat, pelestarian dan pendayagunaan musuh alami, pengamatan mingguan, dan petani berkemampuan melaksanakan serta ahli PHT," ujar Wahyu.
Maka, para petani harus terus berupaya mendukung dan menjalankan Gerdal OPT, untuk mengantisipasi penurunan produktivitas tanaman bahkan sampai ‘fuso’ (gagal panen), atau penundaan panen, yang menyebabkan kerugian finansial.***