Strategi Membangun Reputasi Universitas Muhammadiyah Cirebon, UMC Terapkan Jurus Media Sosial

- 2 Desember 2023, 05:15 WIB
Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kian gencar menerapkan jurus media sosial (medsos) sebagai strategi membangun reputasi kampus di era society 5.0.  (Foto: launching penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Cirebon  (UMC) tahun akademik 2024/2025, pada Rabu, 29 November 2023)
Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kian gencar menerapkan jurus media sosial (medsos) sebagai strategi membangun reputasi kampus di era society 5.0. (Foto: launching penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) tahun akademik 2024/2025, pada Rabu, 29 November 2023) /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kian gencar menerapkan jurus media sosial (medsos) sebagai strategi membangun reputasi kampus di era society 5.0. Dalam implementasinya UMC mulai membuat pilar konten dan perencanaan konten.

Menjadi sebuah keharusan bahwa media sosial perguruan tinggi perlu adanya pengelolaan secara khusus dengan baik. Maksudnya, medsos kampus wajib memiliki pilar konten, dan perencanaan konten.

Baca Juga: 4 Tahun PRMN, Pikiran Rakyat Media Network Terus Berusaha Lebih Dekat dengan Pembaca Lokal di Setiap Daerah

Pilar merupakan panduan mengandung informasi penting terkait strategi konten. Panduannya disusun guna memastikan pembaca dapat menemukan semua hal yang dicarinya pada satu tempat. Dengan tujuan, bagian konten ini adalah sebagai penyedia informasi lengkap.

Bagi perguruan tinggi, dengan memiliki pilar konten dapat menjamin pengelolaan media sosial yang menarik dan informatif.

Baca Juga: Tatap Pemilu 2024 Ketua DPRD Yogyakarta, Akademisi UGM dan UMY Berdebat dengan Majelis Pekerja Buruh Indonesia

Hal tersebut disampaikan Fajar Junaedi, influencer media sosial, ketika launching penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Cirebon  (UMC) tahun akademik 2024/2025, pada Rabu, 29 November 2023.

“Pilar konten perguruan tinggi bisa berisi konten informasi, konten edukasi, hingga konten engagement, dimana semuanya mendorong keterlibatan audiens. Dari pilar konten, kemudian dilanjutkan membuat perencanaan konten. Misalnya, setiap dua minggu sekali diaadakan rapat membahas unggahan yang sejalan dengan pilar kontennya,” ujarnya.

Baca Juga: Museum Angklung Merawat Abah Kucit, Harmoni Nada Identitas Budaya Bangsa

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah